Rabu, 19 Maret 2014

Keep Holding On Shania (Inspired By Shania Junianatha)


                                          





                     " Fanfict ini merupakan kelanjutan dari Fanfict 'Bawa Dia kesini Tuhan'"

Setelah kepergian Yuvi, aku pun berusaha melupakannya dan akhirnya aku mendapatkan seseorang yang bisa membuat hari-hariku seperti dulu lagi, Tetapi..Itu tidak lama



“Febrian Hendrik” ibu guru memanggil 
“iya bu”
“kamu lagi apa sama Shania? Perhatikan ibu sini!” bu guru dengan marahnya denganku
sedangkan aku hanya menjawab “iya bu maaf”
padahal saat itu aku sedang asik menganggu & menggoda Shania, Shania adalah teman sekelasku dan duduk di sebelahku tapi kami bukan semeja, Shania junianatha namanya
aku sangat sering menggoda Shania ketika jam pelajaran maupun istirahat dan Shania bahkan tidak marah karena dia sudah terbiasa dengan tingkahku dengannya walaupun awalnya Shania agak sempat kesal hehe.
Suatu hari ketika pulang sekolah aku dan temanku: arif dan rifky pulang sekolah dan melihat Shania & Beby bersama di jalan
“eh hen liat tuh Shania sma Beby” kata arif seorang temanku
“kita antar yok kesian mereka bro”sahut rifky
“ gue anter  Shania ye” balasku kepada mereka
“ oke gue Beby!” jawab arif dengan semangatnya
“lah gue sama siapa? lu tega amat bedua -_-“ sahut rifky
aku dan arif pun mendatangi Shania & Beby dan tidak menghiraukan rifky,
“shantik pulang bareng yuk gue anterin gih” rayuku ke Shania
“eh hen kamu ngapain kesini? Gombal terus ya aduh, hmm gimana ya”
“mau dong mau ya pliss”
“terus klo aku ikut, Beby gimana?” jawab Shania
“tenang ada arif stand by shan yuk gih” ajakku langsung ke Shania
“iya hen”
Shania pun aku bonceng dan arif bersama Beby sedangkan rifky lebih memilih duluan pergi karena tidak di hiraukan oleh aku dan rifky, banyak kami bicarakan ketika di jalan sebenarnya aku lah yg banyak ngomong dari Shania
kami pun sampai di rumah Shania dan meminta nomor hp Shania agar bisa berangkat dan pulang bareng modusku padanya haha
setelah beberapa bulan Beby dan arif jadian begitupun aku dan Shania.
“eh lu berdua sombong banget!” rifky yang menepuk pundak aku dan arif yang sedang makan dengan Shania dan Beby waktu itu
“ eh jomblo datang rif sana husst haha” jawabku yang meledek rifky, Shania dan Beby tertawa
“hehe jangan gitu dong gitu2 temanmu hen. Gabung sini ky” ajak Beby
kami pun makan bersama di kantin
Secara kami di beri tugas kelompok dan ibu guru membacakan siapa2 saja anggota kelompok masing2
ketika giliran kelompokku ibu guru pun membacakan siapa saja anggota kelompokku
“kelompok 8 di ketuai oleh hendrik, anggotanya adalah arif,rifky,shania dan Beby,”
setelah pembagian  kelompok kami pun berkumpul dan bersepakat mengerjakannya di rumah shania karena rumahnya lumayan besar tetapi aku melihat sesuatu yang berbeda dari Shania wajahnya tampak sedih dan berkaca, aku ingin bertanya kepadanya tetapi aku tidak dapat karena dia selalu berusaha menghindar dariku. Hari demi hari Shania semakin berbeda dari yang aku kenal dulu bahkan dia tidak seceria dulu padahal ketika aku merayunya di kelas dulu dia selalu memberikan senyuman kecil manisnya padaku.
pada saat kami kerja kelompok di rumah Shania aku,rifky,arif sedang sibuk mencari bahan persentasi kami sedangkan Shania dan Beby berada di halaman belakang rumah Shania mengobrol, di kejauhan aku hanya melihat wajah Shania yang tampak sangat sedih dan aku lihat juga yuvi bersamanya aku ingin kesana tetapi takut menganggu mereka, akhirnya aku urungkan niatku.
“mereka ngapain sih berdua kok malah nyantai kita yang kerja” keluh arif
“iya rif bener banget rif” sahut rifky
tiba-tiba Beby datang dan berkata: “ eh kalian kok ngeluh itukan emang tugas kalian cowo2 huuu”
“iya iya deh” jawab mereka dengan muka datar dan aku hanya tertawa
Hari H tugas kelompok kami pun tiba

“kelompok 8 selanjutnya” ibu guru berkata
kami pun maju tetapi Shania hanya duduk
“eh shan kok diam disitu sih? Ayo maju” Tanya arif
“ dia lagi sakit rif biarin kita aja yang maju” sahut Beby pada arif
kami pun persentasi tanpa Shania ketika selesai aku pun bertanya keadaan Shania kepadanya
“ Shantik kenapa? Sakit apa?” tanyaku dengan lembut
“gapapa kok sayang pusing aja tadi tapi ini engga lagi” jawab Shania
“yaudah deh cepat sembuh ya sayang”
“yah dia malah sayang2an di sekolah ini sekolah woy” sahut rifky
“ kenapa sih lu jomblo ngenes haha” ejekku
“kamfret lu hen” Shania pun tertawa
“ hehe kekantin yuk guys” ajak Beby
“ayok!” kami serentak
Sudah hampir kenaikan kelas XI kami berlima masih sering berkumpul bersama. walaupun arif sudah tidak bersama dengan Beby lagi tetapi mereka tetap berteman baik sedangkan aku masih mempertahankan hubungan dengan Shania. Tidak terasa kami sudah menjalin hubungan hampir 1 tahun, demi merayakan hubungan kami aku pun membelikan Shania kado yang aku selipkan kejutan bagi dirinya.   Ketika sampai di depan rumah Shania aku melihat Beby yang tampaknya habis menangis
“eh Beb, km ngapain hbs dari rumah Shania? km habis nangis?” tanyaku
“ gapapa kok hen sudah ya aku harus pulang nih” sambil langsung berlari dengan menutupi wajahnya yang tampak Beby sedang menangis.
Aku pun ke rumah Shania
“ ada apa tuan?” salah seorang pembantu Shania
“ Shania nya ada mbak?”
“ada mas bentar ya”
aku pun menunggu Shania walaupun hampir 15 menit aku menunggunya tiba-tiba Shania keluar dengan berpenampilan cantik dengan memakai sebuah gaun warna merah
aku pun terpana dan seketika berkata:
“s..sayang kamu cantik banget”
“ini hari jadi kita kan hendrik jadi harus special” Shania
aku pun memberi kado ku ke Shania dan mengucapkan “selamat hari jadi kita ke 1 tahun sayang” sambil mencium kening pacarku itu

beberapa hari kemudian aku mendengar Shania sedang sakit dan tidak masuk sekolah, “pantes saja dia gak ada balas sms ku ternyata dia sakit tapi… separah itukah sakitnya sampai ga bisa balas smsku?” kataku dalam hati, sepulang sekolah aku mendatangi rumah Shania dan hanya ada pembantunya di situ dan berkata bahwa Shania sedang berada di singapura berobat, aku pun bertanya sakit apa yang diderita Shania tetapi pembantu Shania tsb tidak memberitahukannya.

berbulan-bulan Shania masih belum sekolah, aku pun bertanya kepada beby dimana keberadaan Shania
“Beb, Shania dimana sih? Dia ga ada kabar”
“gatau juga hen, mungkin masih sakit” jawab Beby yg terlihat berbohong padaku

aku pun tidak seperti dulu lagi semenjak kepergian Shania, arif,rifky,Beby pun berusaha menghiburku tetapi itu tidak sama sekali membuatku tenang pikiranku hanya Shania dan Shania
keesokan harinya Beby pun mendatangi diriku dan mengajak ke sebuah taman

“hendrik” Beby yang tampak sangat sedih
“iya Beb kenapa?” jawabku penasaran
“ini tentang Shania hen, dia sudah pulang tetapi dia malu ketemu kamu dia malu nunjukkin bagaimana penampilannya”
“syukurlah dia sudah pulang Beb, apa maksudmu? Aku ga ngerti”
“udah nanti lebih baik kita kerumah Shania bareng arif,rifky”
“iya deh Beb”
kami pun ke rumah Shania, aku melihat Shania terbaring di kamarnya dengan kurus dan lemah
“sayang kamu kok bisa sampe kaya gini? Kamu sakit apa?” tanyaku dengan cemas
“aduh hendrik pelan2 dong kalo ngomong, jadi gini aku mau certain sebenarnya aku ke kalian” seketika Shania berderai air mata
kami bertiga tidak tau apa yg sebenarnya terjadi sementara Beby tampaknya sudah tau

seketika Shania menarik rambutnya dan rambutnya terlepas
aku,rifky,arif pun sontak terkejut melihat Shania “ss..ayang” “ sh.a..nia” dan tampak Beby sangat terpukul

“iya, aku pake wig selama ini kalian ga tau kan? Sayang maaf selama ini kamu mencintai seorang wanita yang tidak mempunyai rambut” jelas Shania

“sayang kamu sakit apa sampe kaya gitu? Jelasin syg”
“aku sakit kanker otak hendrik jadi aku harus di botak”
sontak suasana menjadi sedih dan berderai air mata, Beby pun menjelaskan sejak kapan penyakit Shania ini ada
sambil menangis “jadi gini.. Shania udah sakit gini sejak dulu sejak kita kelas 1, dan saat itu juga dia selalu memakai rambut palsu untuk menutupi kebotakannya itu”
kami pun sangat terpukul mendengar itu, apalagi aku tetapi aku sangat menyayangi Shania walaupun keadaannya seperti itu, aku berkomitmen untuk tetap bersama Shania apapun yang terjadi dan aku pernah berjanji itu dengan Shania..
 Hari demi hari di lewati kami : Beby,rifky,arif selalu memberi semangat Shania agar tetap kuat menghadapi hari demi hari

“Shania” duduk di sebelah Shania sambil menaruh kepala Shania di bahuku
“iya hendrik”Shania pun sedikit mengeluarkan air mata
“jangan nangis dong cantik” aku pun menghapus air mata Shania di pipinya dank u tatap wajahnya
dan berkata : “ tenang aku akan tetap di sampingmu kok dan gak akan pernah pergi tapi kamu harus janji ya, kamu harus kuat shan jangan kalah sama penyakitmu, keep holding on Shania .”
“iya sayang!, makasih buat segalanya ya ” jawab Shania sambil memelukku
“mending kita keluar biarkan mereka berdua” kata beby



-          Setelah itu kami tetap bersekolah terkecuali Shania karena dia masih harus menjalani beberapa terapi untuk penyakitnya.. aku sebenarnya sudah tau bahwa pada akhirnya penyakit shania tidak bisa di sembuhkan dan pasti akan kehilangan Shania suatu saat nanti, tetapi aku tidak menyerah begitu saja, aku akan tetap memberi semangat shania sampai akhir hayatnya. Keep holding on Shania I Love you - 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar