Jumat, 18 Juli 2014

Sukses dan Tersenyumlah Selalu

Sukses dan tersenyumlah selalu,









“siapa nih? Orang jepang” pikirku 
“hei kenalan yuk nama ku Shania junianatha tapi panggil aja Shania.” Aku memperkenalkan diri kepada cewe jepang itu, tetapi dia hanya diam dan terlihat bingung apa yang baru saja kukatakan
“hmmm kayanya dia ga ngerti sama yang aku ngomongin deh nal.” Kataku kepada kinal
“yaiyalah shan dia orang jepang elu orang Indonesia jauh bedanya tante.” Jelas kinal
“iyaiya tau santai kali gausah pake tante huh, coba pake bahasa inggris deh, hei what is your name? my name is Shania junianatha but you can call me Shania. Lets be friends nice to meet you”  tanyaku lagi
“eh elu nanya apa baca shan? Kesian orang elu kepoin gitu.”  Kata kinal
“namanya juga mau kenal lebih dekat lagi nal lu kenapa sih.” Balasku
“nice to meet you too, my name is rena nozawa you can call me rena.” Jawab rena
“akhirnya dia ngerti. Tapi kayaknya dia orangnya seriusan  nal gak kaya kita gesrek gini.” Kataku

Kami pun melanjutkan latihan bersama teman baru kami rena. Memang rena tampak masih canggung dan tampak sangat serius tapi lama kelamaan rena menjadi orang yang bisa gesrek seperti aku dan kinal dan tidak seserius yang kami kira.
“eh nju beli minum yuk cape nih habis latihan.” Ajak kinal
“ayo deh. Ren ikut gak?” ajak ku balikke rena
“iya shan aku ikut” jawab rena
Kami pun melangkahkan kaki berjalan ke warung di depan tempat latihan kami dan pada saat membeli;

“eh eh nju tuh ada bakso singgah bisa kali”ucap kinal
“wah pas banget nih nal, ayo ren kita makan bakso pasti kamu suka.” Ucapku
“bakso itu apa shan?.” Tanya kinal yang belum tau bakso itu apa
“udeh ikut aja deh.” Ucapku sambil menarik tangan rena
“ih shaniaaa” ucap rena
“pak bakso ti..”
tibatiba nabilah datang memotong perkataan kinal
“empat pak yee gapake sambil aye.” Jelas nabilah
“yee ini anak kok bisa ada sih” kata kinal
“hehe lapar kali kak.. eh ada rena juga di sini. Apa kabar gadis jepang?” celoteh nabilah yang terus saja ngomong
“apaansih  nabilah, nabilah gilak, ohiya kok kamu manggil kak sih tadi? Kak itu siapa?” Tanya rena
“aduh ren jadi kak itu kakak buat orang yang lebih tua dari umur kita jadi harus panggil kakak.” Jelasku
“ohgitu ya.” Jawab rena
Bakso pesanan kami pun datang dan kami langsung menyantapnya sampai ludes tidak tersisa

3 tahun berlalu aku bersama rena semakin dan sangat  akrab dan konyol dan member JKT48 yang lain, ya itulah nama idol grup kami ingat bukan girlband ya hehe
“tanteee shanju cantiiiik” ucap rena yang mengejek sembari memujiku
“yah di panggil rena tante nju haha”balas nabilah  sontak semua member ikut tertawa
“mulai nyebelin ini cewe jepang ya manggil gue tante”  ucapku sedikit kesal
Saat di atas panggung rena pun memanggilku dengan tante entah apakah dia tau artinya atau tidak, sampai-sampai fans2 yang lain pun memanggilku tante juga.
Di konsernya itu juga rena mengucapkan selamat tinggal karena dia akan ke jepang
Keesokan harinya Rena berangkat ke jepang karena ada rena berposisi sebagai double team member disana
“tante nju jangan nakal ya selama rena ga ada, rena pasti bakal balik kok jadi tunggu rena ya tanteee” rena yang berdiri di depanku sambil memegang ujung tanganku
“ hehe iya cewe jepang cepat kembali ya aku tunggu ya awas lho gak balik semangat terus ya beliin sushi nanti kalo balik haha” ucapku pada rena

Kami semua pun mengucapkan salam  perpisahan kepada rena : kinal,nabilah beserta member yang lain
Hari hari kami di lanjutkan tanpa adanya rena
“tan semangat dong latihannya” ucap nabilah memberi semangat padaku
“gw kangen rena bil” sambil membayangkan kebersamaan ku bersama rena
“yaudah kita tunggu aja rena ntar balik, masih lancar gak Indonesia nya haha” hibur kinal
Beberapa bulan kemudian saat JKT48 mengadakan konser
*nada dering telpon
“eh shan ada telpon nih” kata gaby
aku pun mengambil hpku dan melihat siapa yang menelpon dan ternyata itu rena
“haii tante shanju. Apa kabar? Baik aja kan?” Tanya rena
“hai rena puji tuhan baik, kamu apa kabar disana? Sudah beliin sushi belom? Hehe” jawabku
“hehe aku baik juga tan, haha sudah kok, ohiya kan kamu bakal ada konser bulan ini, aku nanti datang lhoo yee bisa ketemu tanju lagi, tapi…” ucap rena seketika terdiam
“yee di tunggu ya gadis jepang! Hmm tapi kenapa ren” jawabku
“ gakpapa kok tan hehe sampai ketemu ya dadah!” kata rena sambil langsung menutup telpon
“kenapa lagi itu anak? Mulai lagi gilanya, tapi gakpapa deh yang penting kamu kesini ren aku kangen banget sama kamu.” Pikirku
“eh nju kenape?”
“iya ada apa kak? Kayanya ada gambar gembira” Tanya kinal dan nabilah penasaran
“si cewe jepang bakal kesini ntar nal bill.” Aku sangat gembira saking gembiranya aku sampai berteriak sampai seluruh member jkt48 di ruang ganti  mendengar semua dan ikutan gembira
Pada saat briefing, produser mengumumkan bahwa memang rena bakal ke Indonesia untuk ikut tampil terakhirnya bersama JKT48 dan akan pindah bersama sister groupnya AKB48 sontak aku kaget dan terpikir olehku bahwa aku sangat jarang bertemu dengan rena bahkan tidak akan pernah
*pada saat hari h konser
“haaaaaaaiiiiii shaniaaaa, kinal, ayana,nabiyaah” teriak seorang gadis
“renaaaaa” serentak kami berempat langsung berlari dan memeluk rena menyusul member2 yang lain
“rena apa kabar baik?” Tanya semua member kepada rena
“ rena baik sehat kok yang lain gimana?” Tanya balik rena
“ baik renaaaa”
Show pun di mulai dan rena akhirnya dapat menari bersama kami lagi setelah sekian lama dan pada saat penutupan rena mengucapkan salam perpisahannya
“hai semua masih ingat aku kan?” Tanya rena kepada fans
“iyaa dong” semua fans menjawab dengan semangatnya
“hehe aku juga masih ingat kalian kok, lama ya aku gak kesini di panggung, mungkin ini terakhirnya aku bisa kesini lagi karena aku akan di pindahkan ke jepang dan tinggal di sana jadi terima kasih buat semuanya yang sudah dukung dari awal, aku gak bisa kaya gini kalo bukan karna kali. Kalian membuat aku ga mudah menyerah sampai aku bisa sampai sekarang Aku sayang kalian semua! Selamat tinggal semuanya”jelas rena dengan tangisnya membuat seluruh penonton ikut menangis semua memberpun mengelilingi rena dan memeluknya tetapi aku menunggu rena di belakang panggung dan saat show berakhir.
“Shania selamat tinggal ya.” Ucap rena sambil memelukku
“rena kok cepet banget pergi sih kita kan baru ketemu” Shania menitikan air matanya di pelukan rena
“tante shanju harus sukses ya dan jangan pantang menyerah usaha keras itu takkan menghianati kok hehe” ucap rena
“hari-hari berlalu dengan cepat ya, gak kerasa ini adalah penampilan terakhir kamu bareng kita sebagai member jkt48, aku gangerti harus berbuat apalagi, aku sedih banget. Tapi aku juga senang dan yakin kalo rena yang aku kenal bakal sukses di AKB48! Mungkin ada saat susah, tapi kamu ingat kita ya? Kita yang akan selalu mendoakan kamu dari sini dan selalu mendukukngmu.” Jelas ku pada rena sebagai ucapan perpisahan
Saat rena mulai mengendorkan pelukannya padaku
“kapan2 ketemu lagi ya, dan aku mau pas ketemu kamu udah harus jadi orang yang lebih sukses dari sekarang” tambahku
Saat rena mulai beranjak pergi
“sukses dan tersenyumlah selalu, teman kami, sahabat kami, dan keluarga kami. RENA NOZAWA KITA SEMUA SAYANG KAMU!” teriak seluruh member


TAMAT


Rabu, 18 Juni 2014

My Rabbit (Inspired By Nabilah Ratna Ayu Azalia)



My Rabbit 









-      Seringkali Cinta  membuatmu kecewa dan terluka, tapi berterima kasihlah, karena cinta juga membuatmu dewasa dan bahagia. -





*Di Jalan Pulang Bersama Nabilah
“ nab kita nanti jalan yok” ajakku
“kapan ka kemana?” Tanya balik nabilah
“ntr sore nab adadeh”
“ih kamu ka ga asik ah”
sesampainya di rumah aku langsung ke kamar mandi dan setelah mandi aku memakai pakaian yang sekeren mungkin yang menurutku pasti nabilah akan suka.
*Nabilaaaaahh* panggilku di depan rumah nabilah dan aku melihat nabilah masih sedang berdandan
“bentar ya kaa” ucap nabilah
“iya de” jawabku sambil menunggu di ruang tamu rumahnya
sekitar 10 menit aku menunggu dan akhirnya nabilah pun keluar
“hey rifky” panggil nabilah yang sedang berada di belakangku
aku pun menoleh kebelakang dan hanya terdiam bodoh melihat keanggunan nabilah
“hei ka kok malah ngeliatin aku sih ayo kita jalan” ucap nabilah sambil mencubit-cubit pipiku

Kami akhirnya jalan tanpa adanya tujuan
“ ka kita kemana ini? Masa jalan ga jelas gini”
“iya nab hmmm dimana ya.. kita ke mall aja yuk nab”
“ ayok ka”

Kami memutuskan untuk pergi ke mall dan ketika sedang berada di parkiran dimana aku ingin memakirkan kendaraanku, tiba-tiba saja beby menelpon
“halo beb ada apa?” kata ku
“kamu ada dimana ky? Kita jalan bareng arif”Tanya beby
“ kemana beb? Aku mau ke mall nih sama nabilah” balasku
“nah samaan ky aku sdh di dalam mall nih ku tunggu ya” kata beby

Ketika sampai di dalam aku memutuskan untuk terlebih dahulu menghabiskan waktu ku bersama nabilah, ketika di jalan untuk mencari makan aku melihat hendrik, veranda dan seorang cewe bersama mereka, aku tidak memanggil mereka karena aku hanya iingin menghabiskan waktuku bersama nabilah
“ nab, kamu keliatan cantik hari ini tau gak” puji ku
“ah kak bisa aja jadi malu” balasnya
“hehe mau pesan apa nab?” kata ku sambil memberinya menu
“hmm pesan apa ya kak.. samain aja deh kaya ka rifky” kata nabilah
“iya deh, mbak pesen ini ya 2” kata ku

Kami pun saling mengobrol sambil menunggu pesanan kami. Tidak terasa sudah setengah jam aku bersama nabilah di restoran itu
“kak mau kemana kita habis ini?” Tanya nabilah
“hmmm nabilah suka boneka gak?” tanyaku balik
“suka kak” jawabnya
“kakak beliin boneka yuk” ajakku
“beneran kak? Boleh deh hehe” jawab nabilah
Kami pergi ke sebuah toko boneka dan aku menyuruh nabilah boneka yang dia mau, setelah hamper 20 menit nabilah mencari akhirya dia menemukan boneka yang dia ingin kan
“kak ini nih” tunjuk nabilah
“boneka kelinci ya nab? Tapi kok dua?” tanyaku
“ini untuk aku sama kakak, yang ini kuberi nama kubil punya kaka jaenab namanya hehe” kata nabilah
“haha kamu bisa aja nab yaudah sini kaka bayar dulu”
Setelah kami membeli boneka, aku bertemu beby dan arif
“eh lu ky enak ya jalan bedua gebetan”  kata arif
“eh lu rif kampret, eh ada beby juga oh iya kenalin ini nabilah adik kelas kita lho dan gebetan gua haha”  jelasku
“nabilah kak” kata nabilah ke beby
“beby nab, gimana ka rifky baik kan sama kamu? Kalo dia jahat sama kamu lapor ke kakak aja ya nab ntar” kata beby
“haha baik kok kak malah aku di belikan boneka” kata nabilah
“lu gitu ky nabilah di beliin boneka gue kagak, jahat lu” kata arif
“ah lu dasar gay rif” olokku
“bagus deh nab” kata beby

Aku memutuskan pulang karena nabilah tidak diperbolehkan pulang terlalu malam dan beby dan rifky masih ingin tetap di mall entah apa yang mereka lakukan. Saat sampai di rumah nabilah..
“kak ini jaenab jaga baik-baik ya awas lho sampe gak di jaga, kubil sama aku ya. “ kata nabilah yang memberi bonekanya
“ hehe iya nab kakak jaga kok, kubil juga kamu jaga baik-baik ya, sudah masuk sana ntar di cariin” kataku
“hehe sip ka rifky, thanks for today ya kak dadah” sambil mencubit pipiku dan langsung berlalu.
*keesokan harinya di sekolah
“selamat pagi veranda, beby” ucapku yang sangat bahagia
“pagi juga ky” jawab mereka
“ada yang bahagia nih kayanya hen,” sahut beby
“iya nih yang bentar lagi jomblonya hilang ciee” tambah arif
“iya dong nih bro haha” balas rifky
hendrik hanya diam dan terus berjalan menuju ke kelas
“itu anak kenapa lagi sih?” ucap arif
“gaktau deh perasaan kemaren baik aja kok” jawab veranda
“mungkin ada sesuatu yang terjadi padanya kemaren mending kita jangan ganggu dulu dia, ayo kita ke kelas” seru ku
Bel masuk pun berbunyi dan waktunya guru killer fisika  masuk
“Hendrik!!, perhatikan bapak yang sedang menjelaskan disini!” bentak pak guru
“ eh iyaiya pak” jawab hendrik yang terkejut
*pada Saat jam istirahat
Di kantin
“eh hen lu kenapa sih tadi melamun terus?” tanyaku
“iya hen ada apa sih?” Tanya beby
“menurut kalian berdua, gw ada berubah gak setelah gw koma?” Tanya balik hendrik
“hmmm ada sih hen dulu kamu gak tapi banyak omong tapi sekarang kamu lebih banyak daripada arif” jawab beby
“iya hen, langsung ke intinya aja deh ntar lagi bel masuk nih” jawabku
“lu ingat yuvi gak yang kemaren?” Tanya hendrik
“hmmm gw kagak tau hen siapa dia?” jawabku
“eh bego gw nanya ke beby”kata hendrik
Tiba-Tiba arif datang bersama veranda
“gw dapat buku bagus nih” kata arif sambil meletakkannya di atas meja ku
“bisa gak lu selo dikit rif” kata ku
“sorry sorry eh lu tau gak ky? Gw liat nabilah tadi sama cowo”  kata arif
“hah siapa?” Tanya ku
“ kayanya dari kelas sebelah deh, eh ve siapa namanya?” kata arif
“ radit rif” jawab veranda
“oh gitu” jawab ku
*bel masuk kelas pun berbunyi

Ketika berjalan menuju kelas aku melihat nabilah bersama cowo yang di katakan arif tadi dan mereka tampak bersenang senang, aku hanya bisa tersenyum melihatnya
“gw bingung itu apa nabilahnya yang gatel ato cowonya gatau diri sih” kata arif
“biarin aja lah rif” jawabku

Memang agak menyakitkan sih melihatnya tetapi apa yang bisa ku lakukan gw bukan siapa siapa nabilah. Pikirku
Keesokan harinya

“haiiii kaaaaak” sapa nabilah sambil mencubit punggungku
“aduh nab sakit tau” jawabku
“ hehe maaf ka namanya juga kangen, kakak kemarin gak keliatan sih” kata nabilah
“ada kok. Kakak aja ngeliat kamu” jawabku
“yang bener ka? Liat dimana? Kenapa gak nyapa nabilah ih jahat” bawel nabilah
“duh bawelnya apa kabar kubil?” kataku mengalihkan pembicaraan
“baik kak. Jaenab gimana?” Tanya balik nabilah
“jaenab lagi gak enak hati sama kubil kemaren garagara liat dia sama cowo.” Jawabku menyindir nabilah
“hah beneran? Kan padahal cowo itu temannya kubil” jelas nabilah yang seolah mengerti sindiranku
“tapi ngeliatnya itu ada kecemburuan untuk jaenab melihat orang yang dia sayang tersenyum bahagia bersama temannya.” Jelasku lagi
“duh kak jadi kakak cemburu gitu?” Tanya nabilah
“ gak” jawabku
“cieeeee ketauan bohong ni yeee.” Rayu nabilah sambil mencubit gemas pipiku
“apasih de ngetein tau gak” sambil memalingkan badan.” Cuek ku
“udah kak itu radit Cuma temen aku temen smp malahan jadi jangan gitu lagi ya.”

dengan penjelasan nabilah akhirnya aku  mengetahui sesuatu bahwa kita tidak bisa melihat orang dari 1 sisi saja tetapi sisi lainnya, dan berpendapat dari yang kita lihat saa tanpa mengetahui semua tentang dirinya. Diriku memaafkan nabilah dan kami kembali seperti sahabat, sahabat tapi mesra contohnya hehe.

                                                                       TAMAT

Jumat, 18 April 2014

Diriku Yang Baru

Diriku Yang Baru

         "Bukan perpisahan, tapi pertemuan dengan hal baru.. Bukan berakhir, tapi mengawali sesuatu yang baru"
- Cerita kali ini merupakan kelanjutan dari FanFict “Bawa Dia Kesini Tuhan” dan “Keep Holding On Shania”,
                                                 Hope You guys enjoy this!

Setahun berlalu setelah kepergian yuvi diriku semakin membaik dan sudah kembali seperti biasa. Dan aku kehilangan seseorang yang sudah aku anggap teman hidupku Shania dia akhirnya pergi meninggalkan aku,beby,arif dan rifky. Kami sangat terpukul dengan kepergiannya tetapi kami tidak bisa seperti ini terus kan? It’s time to move on
Dan di kelas XI sekarang ini aku menemukan Seorang teman baru dia bernama “Jessica Veranda atau biasa di panggil ve” dia merupakan anak baru di sekolah kami.
“heii ve” rayu rifky sambil mencolek veranda
“eh lu cabul dasar” potongku sambil menyingkirkan tangan rifky dari ve
“hahaha” beby,arif pun tertawa

10 menit kemudian

“eh ada ibu guru tuh, ayo duduk” kata beby
Ibu guru pun masuk ke kelas
“anak-anak hari ini kita sudah mulai kembali belajar seperti biasa tetapi kita kehilangan salah seorang teman kita karena sakit mari kita doakan yang terbaik untuk Shania agar tenang di alam sana”

Kelaspun menjadi hening dan semua siswa-siswi menundukan kepalanya berdoa,
aku mencoba tegar menghadapi semua ini sementara beby tampak sangat masih terpukul akan kepergian Shania

“udah beb jangan sedih, Shania pasti senyum di sana liat kita” kata arif yang mencoba menenangkan beby

15 menit kami berkabung, akhirnya kami melanjutkan pembelajaran seperti biasa lagi, jam pelajaran pun habis ini waktunya kami pulang, aku berjalan pulang bersama arif sedangkan rifky masih ada keperluan di sekolah karena belum membayar uang komite sekolah haha dan beby, ve berjalan berlawan arah dari kami. Saat di jalan aku sengaja melewati rumah yuvi secara kebetulan rumahnya sedang ada orang, aku dan arif pun penasaran dan menghampiri rumah yuvi, saat sampai aku melihat yuvi sedang berdiri seperti mengamati sesuatu
“Cindy yuvia” panggilku dari belakang
yuvi menoleh dan langsung berlari memelukku “Hendrik, apa kabar? Kamu masih ingat aku kan?  Aku kangen kamu hen” kata yuvi yang sambil menangis, aku terdiam dan secara perlahan melepaskan pelukan yuvi
“yuvi aku juga kangen kamu, tapi kenapa kamu ninggalin aku gitu aja vi setelah aku sadar aku mencari kamu tapi kamu ga ada” kata ku sambil meminta jawaban dari yuvi, sedangkan arif menjauh dari aku dan yuvi karena dia tau ini urusan aku dan yuvi.
“aku pindah rumah hen di medan dan di sini pun aku hanya seminggu, aku gatau harus bilang apa ke kamu keadaanmu masih kurang sehat ketika itu hen, aku ga tega jadi aku nitipin surat perpisahan aku ke mama kamu dan berjanji memberikan surat itu ketika kamu kembali sehat, maafin aku hen maaf” jelas yuvi

“kamu tau ga vi? Setelah aku sadar aku langsung mencarimu tetapi kamu tidak pernah aku liat lagi vi dan akhirnya mengetahui kamu pergi, hidupku jadi kosong tanpa kamu vi sampai aku menemukan orang yang dapat membuat hidupku kembali terisi lagi, tetapi…” jelasku yang langsung terhenti karena aku langsung teringat tentang Shania
“Tetapi apa hen?” Tanya yuvi
“tetapi itu tidak lama vi” aku pun tertunduk sedih
“kenapa?”
“dia kena kanker otak vi dan dia pergi 1 bulan yang lalu “
“astaga, maafin aku hen.. bagaimana keadaankamu sekarang? ” Tanya yuvi
“semakin baik vi kaya kamu semakin gendutan haha” sambil mencubit yuvi kami pun asik bercanda saat itu seperti dulu sering kami lakukan
“kapan-kapan jalan yuk hen mumpung aku ada waktu 1 minggu di sini” ajak yuvi
“iya bisa vi, tapi aku pulang dulu ya sudah jam 3 nih ntr di cari mama lagi tau aja kan mama bawelnya kaya kamu haha” canda ku sambil mengambil tasku dan bergegas pergi
“ayo rif kita go home!” ajakku ke arif yang terlihat kesal
saat di jalan

*Saat DI jalan
“lu ngapain sih hen lama banget kampret di situ” ucap arif sangat kesal
“itu mantan gw rif sebelum gw amnesia dan setelah gw amnesia dia pergi” curhatku
“tega amat sih tu cewe, terus ngapain lu lama-lama disana tadi?” Tanya arif
“yah minta penjelasan sama dia nya rif” jawabku
“terus? Lu balikan lagi?”
“ya kagaklah bego, gw cinta banget sama Shania rif, gw kangen Shania”
“yaelah, udeh bro kita semua juga kangen dia tapi tuhan pasti sudah punya rencana lebih baik kedepannya” kata arif
“hehe iyee bro thanks ye kampret haha”

kami pun sampai di rumah masing-masing dan beristirahat.
selama seminggu waktu yuvi di rumahnya aku selalu menyempatkan singgah di rumahnya seperti dlu yang ku lakukan
*Sabtu Pagi
Aku berangkat sekolah bersama arif dan saat di gerbang sekolah kami bertemu beby,rifky dan veranda
“hai hen, rif” sapa veranda dengan ramahnya
“hai juga veranda selamat pagi” balas arif
kami memasuki sekolah bersama dan memasuki ruang kelas.
“duh” kata salah seorang anak kelas X, ternyata rifky di tabrak anak kelas X
“astaga dek hati-hati kalo jalan” kata rifky sambil meminta maaf dan membereskan barang-barang anak kelas X itu
“hehe iya kak maaf ya buru-buru tadi, aku pergi dlu ya itu guru ku udah masuk kelas” nabilah mengambil barang-barangnya dari rifky dan berlari
“eh eh nama mu siapaaa?” sambi berteriak ke cewe td
“nabilaaaaahh kaaa” balas nabilah sambil berlari ke kelasnya
*saat di kelas
“ngapain lu ky td di luar?” Tanya ku
“ada deh ketemu ade kelas cakeps” jawabnya
“namanya?”
“ada deh ntar lu gebet lgi hen hha ini kesempatan gue”
“ah lu dasar, sukses ya jangan jadi jones lagi haha” olokku ke arif
Waktu belajar pun selesai dan waktunya pulang sekolah
Seperti biasanya aku bersama arif dan lagi-lagi rifky masih di sekolah menunggu nabilah yang dia temui tadi
“rif lu duluan deh gue mau kerumah yuvi dlu daripada lu nunggu lama ntar marah lagi” seru ku
“iya deh gue dluan bro jangan balikan ya haha”arif langsung berlalu
“ hei lagi bête ya neng?” tegur ke yuvi sambil tiduran di sofa nya dan mendengarkan earphone
“eh  hendrik” yuvi langsung duduk dan melepaskan earphone nya
dan aku pun beristirahat sejenak di rumah yuvi sambil bercengkramah dengannya
*sementara itu di sekolah
“eh nabilah kan? Yang tadi nabrak aku” Tanya rifky sambil berdiri di hadapan nabilah
“hehe iya kak.. maafin aku ya kak” dengan muka polosnya rifky pun luluh
“loh kok diem kak? Ngeliatin aku terus lagi” sambil mencubit-cubit pipi rifky
“eh iya dek kk maafin.. kamu cantik sih jadi melamun kan” rayu rifky
“ hehe ah kk bisa aja jadi malu kan, oh ya nama kk siapa ya?” Tanya nabilah
“ rifky de, nabilah pulang dengan siapa de?” balas rifky
“jalan kaki ka kan rumahku ga terlalu jauh dari sini” jawab nabilah
“oh barengan boleh gak?” pinta rifky
“kk jalan kaki juga? Boleh ka yuks pulang panas nih” rifky dan nabilah pun pulang bersama
*Di Rumah Yuvi
“hen maaf ya aku ninggalin kamu pas kamu lagi sakit, bukan maksudku ninggalin kamu itu semua karena keadaan” jelas yuvi, kami sedang duduk bersebelahan di sofa yuvi
“iya vi aku ngerti, aku gak keberatan dengan kepergian mu itu lagi kok walaupun awalnya sakit tapi itu semua sudah berakhirkan”  jelasku
“hen kita jalan yok aku bête tau disini” pinta yuvi sambil menarik tanganku
“iya vi tapi aku pulang dulu ya ganti baju masa masih pake seragam gini jalannya” aku pun bergegas pergi
Saat di depan rumah yuv *Tiiittttt* aku memanggil yuvi dengan suara klakson ku dan yuvi pun keluar, saat memasuki mobil yuvi kaget ternyata aku tidak sendirian tetapi membawa veranda.
“vi kenalin ini temen aku namanya veranda” ucapku
“hei kenalin ya nama aku veranda tapi panggil aja ve” yuvi pun membalas jutek ve
“aku yuvi”
Kami pergi ke suatu mall dan saat di di dalam mall
“hai hen,ve kebetulan banget ketemu disini” kata seorang cewe di mall
“eh kalian beb” jawabku
Ternyata itu adalah beby dan arif yang ternyata berada di mall aku berada

“kenalin beb ini yuvi temanku”
“yuvi” kata tuvi
“oh kamu, kenalin beby” kata beby sambil berjabat tangan

dan pada saat itu kami memutuskan bermain disalah satu wahana permainan, yuvi tampak tidak bersemangat aku tau penyebabnya. Sampai saat kami pulang yuvi masih terlihat kesal denganku, saat selesai bermain di mall kami memutuskan untuk pulang tetapi arif dan beby memutuskan untuk tetap bermain.
Aku mengantarkan veranda lebih dahulu karena rumahnya yang tidak jauh dari mall
“makasih ya hen buat hari ini have fun banget td hehe, oh iya yup aku pulang dlu ya makasih juga dadah ” kata ve
“iya ve makasih juga ya ve dah” kataku dan yuvi tanpa menjawab satu katapun
“ hen kamu beda ya sekarang hen” kata yuvi dalam hati
Sesampainya di rumah yuvi. Kami masih duduk di mobil dan yuvi berkata
“hen kamu sekarang beda” kata yuvi
“beda kenapa vi?”
“ beda aja gatau kenapa, besok aku udah balik hen ke medan aku harap kita bisa ketemu lagi entah kapan, maaf hen” yuvi, saat  yuvi membuka pintu mobil dan hendak berjalan keluar
“maaf vi atas perubahanku ini, aku sudah mengalami banyak hal setelah aku koma dan setelah kamu pergi dan untuk kepergian mu besok terimakasih buat seminggu terakhir ini, maafkan diriku yang baru ini”

TAMAT


Rabu, 26 Maret 2014

Regret ( Inspired By Cindy Christina Gulla)




Regret


-     





                              -  Untuk para pecundang. Yang malu mengungkapkan cinta. Menyesal seumur hidup -

Ketika jam istirahat, aku dan teman-temanku  melihat seorang gadis cantik sedang berjalan ke arahku dan ketika sampai di meja makanku “eh ka boleh nanya? Kelas x-ips1 di mana ya?” Tanya gadis tersebut,
“di atas lantai 2 de” serentak aku dan teman-temanku menjawabnya
“kamu siswi baru ya disini? Boleh kenalan ga?” tanyaku pada gadis itu
“iya kak hehe, oh iya perkenalkan namaku cindy gulla biasa di panggil cigull” dengan ramahnya gadis tersebut sambil menyodorkan tangannya ke kami semua
Kami pun berkenalan dengan gadis tersebut dan mengajak cindy makan siang bersama di kantin walaupun kami cowo semua tetapi cindy tidak sungkan dan ramah dengan kami.
Keesokan harinya ketika  saat istirahat aku  mengajak cindy untuk jalan bersamaku ketika pulang sekolah sekedar melepas penat di pantai yang indah dan cindy meng-iyakan permintaanku tersebut
Ketika di pantai aku pun bermain pasir bersama cindy dan saling mencipratkan lumpur ke satu sama lain, kami benar-benar menikmati kebersamaan kami itu dan pada saat senja dan matahari akan segera terbenam, kami pun beristirahat sejenak sambil meminum es kelapa kami
“cin, kamu tau ga hal yang aneh dari kita?” tanyaku
“gatau ka, emang apaan?” jawab cindy sambil meminum es kelapanya
“kita baru kenal kemaren tapi serasa kita udah kenal cukup lama ya” ucapku
“hehe iya kak, habis kakak orangnya gokil sama seru sih jadi cepet akrab deh” ucap cindy yg memujiku
“kaka pertama kali ngeliat kamu sama yg lain sampai terpukau, kamu cantik banget sih cin” rayuku
“ah kakak bisa aja, kakak juga ramah ganteng yee” sambil menyiramkan air ke diriku
Kamipun saling mencipratkan air, sampai matahari sudah tenggelam dan kami memutuskan untuk pulang
“terima kasih ya dek untuk hari ini kakak menikmati banget hari ini sama kamu” ucapku ke cindy saat itu
“sama-sama kak, oyasumi ya kak, tau ga? Coba kakak liat ke sana ada apa kak?” ucap cindy sambil menunjuk kea rah depan dan aku pun mengarahkan pandanganku ke tempat cindy menunjuk
“ada apaan dek?” tanyaku sangat penasaran
“ga ada apa-apa kok bweee” ?” cindy tiba-tiba mencium pipiku dan langsung masuk ke rumahnya
Aku pun hanya bengong dan tidak percaya bahwa cindy barusan mencium pipiku
Aku pun bergegas sadar dari lamunanku dan segera pulang ke rumah
Hari demi hari ku lewati , aku dan cindy semakin dekat tetapi diriku sama sekali tidak ada keberanian untuk menembak cindy,
Sampai di suatu hari

“CINDY GULLA!! Maukah kamu jadi kekasihku?” teriak salah seorang  lelaki dari tengah lapangan
sontak seluruh siswa-siswi pun keluar dari kelasnya dan melihat aksi lelakitersebut menembak cindy
lelaki tersebut pun menghampiri cindy sambil membawa bunga
“iya aku mau”jawab cindy kepada lelaki itu dan mengambil bunga yang dia berikan
Aku pun hanya bisa terdiam dan terbisu melihat kejadian hari ini
“cindy setelah apa yang kita lalui bersama  kamu meninggalkan kakak?” ucapku dalam hati
Akupun mengucapkan selamat kepada cindy dan kekasihnya  dan cindy ingin mengobrol denganku berdua
“kak maafin aku ya kaya gini sama kakak, aku sebenarnya suka sama kakak sejak pertama kali bertemu dan sampai sekarang tetapi sampai saat ini kak gak juga nembak cindy, jadi cindy cape kak nunggu kakak, maafin cindy ya ohiya maafin cindy juga tiba-tiba cium kaka ” cindy pun menjelaskan isi hatinya kepadaku

Dan aku sadar ketidakberanianku untuk tidak menembak cindy adalah keputusan yang sangat salah, seharusnya aku menembaknya dari awal dia mencium pipiku, tetapi sekarang hanyalah sebuah penyesalan, penyesalan seumur hidup.

TAMAT

Kaulah sahabatku (Thanks To Ratu Vienny Fitrilya)



Kaulah sahabatku






-         Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dia ladang hati, yang dengan kasih kautaburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terimakasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Jangan ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.-

“selamat pagi nyi” ucapku kepada viny sambil menghampirinya
“ eh kev selamat pagi juga” jawab viny


-         Kami pun berjalan menuju  sekolah kami bersama, hal itu kami lakukan setiap hari
Viny adalah sahabatku ketika SD dan uniknya kami selalu berada di satu sekolah yang sama dan bahkan kami selalu 1 kelas bersama sampai SMA ini .

Ketika sampai sekolah dan memasuki kelas, kelas kami saat itu sangat rusuh murid-murid sedang melemparkan kertas satu sama lain.
tiba-tiba salah satu murid melemparkan kertas ke viny
“aduh apaan sih ini lempar-lempar” kata viny
“woy siapa yg ngelempar ini kertas? Sambil mengangkat kertas yg di lemparkan  ke viny tadi
semua orang di dalam kelas pun langusng terdiam mendengar nada suaraku yg sedang marah
“Kevin udah ah aku gapapa kok” bisik Viny
“tapi nyi mereka keterlaluan banget baru pagi udah rusuh kaya gini orang juga baru masuk sudah di lempar-lempar” jawabku dengan nada agak keras agar terdengar semua orang di kelas.
“ah sudah kev biarin aja mereka sadar, mereka udah dewasa semua seharusnya tau, yuk kita duduk” kata viny
“hehe iya inyi” jawabku sambil melempar kertas tadi ke tong sampah

bel tanda jam pelajaran di mulai pun berbunyi
*guru pun memasuki ruang kelas
Semua murid menyiapkan alat tulisnya
“nyari apa kev?” Tanya viny
“ini nyi pulpenku dimana ya? Perasaan udah ku simpen di dalam tas” jawabku sambil mencarri isi tasku
“yakin kamu simpen?” sambil tertawa kecil viny memberikan pulpen yg aku cari tersebut
“loh kok bisa ada sama kamu nyi?” tanyaku
“kemarin belum sempet kamu simpen kev kamunya udah cus duluan pulang aja kebiasaan deh pelupa” jawab viny sambil menyentil pipiku
“hehe makasih ya nyi entah bagaimana nasibku kalo ga ada kamu dalam hidupku” jawabku sambil menggaruk kepala

*Saat pulang sekolah

Aku pulang bersama noella yah bisa di bilang noella gebetanku dan aku melupakan viny seorang diri. Sesampainya aku di rumah aku bergegas berganti pakaian dan pergi ke rumah noella untuk sekedar bermain di rumahnya. Saat sampai di depan rumah noella, aku pun terus memanggil noella tetapi tidak ada satupun orang yang keluar dari rumah noella dan aku pun beranggapan noella sedang tidak berada di rumah dan aku memutuskan kerumah viny saja.

“viny!” teriakku memanggil viny di depan rumahnya
“kamu kev, ayo masuk sini” ajak viny yang sedang berada di lantai 2 rumahnya saat itu

Aku pun masuk dan duduk bersama viny di ruang tamu rumahnya

“ada apa kev kamu keliatan capek?” Tanya inyi
“aku dari rumah noella nyi tapi orangnya gak ada kayanya” jawabku sambil meminum minuman yg di sediakan viny
“kamu gak nelpon dia dlu apa sebelum ke rumahnya”
“gak aktif nyi yah aku udah gak sabar jadi langsung aja kerumahnya deh”

Setelah berbincang lama dengan viny dan bermain sebentar dengan viny.

“nyi kamu gak ada kegiatan apa, perasaan aku kalo nyari kamu kamu pasti ada untuk aku” tanyaku
“ada sih kev tapi gak penting juga jadi aku lebih ngedahuluin sahabat yg lebih membutuhkan aku daripada ngedahuluin kegiatan gak terlalu penting” jawabnya sambil tersenyum padaku
“ah kamu nyi bisa aja, kamu memang sahabatku yang paling baik deh I love you nyi hha” sambil mencubit pipinya dan berlari

beberapa hari kemudian aku pergi sekolah dengan noella dan lagi-lagi melupakan viny

Berhari-hari  aku selalu bersama noella dan melupakan sahabatku viny

Suatu hari aku sedang berjalan  dengan noella dan kami sedang bercanda di tepi jalan saat itu lalu lintas lumayan padat.
Saat kami sedaang asik bercanda kami saling dorong-mendorong tiba-tiba saja noella mendorongku dan kaki tersandung batu dan seketika aku punb terserempet mobil dan kehilangan cukup banyak darah.

*dirumah sakit

Aku membuka mataku dan aku melihat viny dan kedua orangtuaku di situ tanpa melihat noella sedikitpun

“m..mah…viny… noella mana?” tanyaku sambil mencoba duduk tetapi viny menahanku dan membaringkan diriku lagi
“sudah kev jangan bergerak dulu, istirahat dulu. Soal noella kita bicarain nanti ya” jawab viny yang terlihat pucat dan dingin
 Setelah keluar dari rumah sakit dan aku di perbolehkan masuk sekolah

Ketika di jalan menuju sekolah, aku melihat viny terlihat sangat pucat dan lesu tidak seperti biasanya

“nyi kamu kok pucet banget sih? Kamu sakit?” sambil memerrksa dahinya
“enggak kok kev aku baik2 aja “ jawab viny sambil tetap melangkahkan langkahnya

Aku pun mempercayai perkataan viny tanpa berpikiran lebih lagi

*upacara bendera
 Saat upacara bendera viny tiba-tiba saja pingsan dan di bawa kerumah sakit karena tidak kunjung sadarkan diri

“nyi bangun dong kamu kok jadi lemah sekarang” kataku sambil mencoba menyadarkan viny
Dokterpun datang dan menjelaskan penyakit viny

“setelah kami melakukan pemeriksaan kami mendapatkan bahwa viny mengalami kekurangan darah sehingga viny mudah pingsan dan terlihat pucat.” Kata dokter

“kev, kita bicara sebentar yok di luar ada yang mama mau kasih tau ke kamu tentang viny” ajak mamaku

Aku dan mama pun keluar dari ruangan viny sementara guru dan murid lain masih di ruangan viny

“jadi gini kev.. sebenarnya mama berjanji pada viny tidak akan memberitahukan kepadamu” kata mama
“apa mah? Cepet beritau Kevin”paksaku
“viny kekurangan darah demi menyelamatkan hidupmu kev setelah kecelakan itu kamu kehilangan sangat banyak darah dan viny mendonorkan darahnya untukmu dan viny menyuruh mama jangan pernah memberitahukan kamu tentang initetapi pacarmu noella tidak terlihat lagi setelah kecelakaanmu itu kev” jelas mama kepadaku yang membuatku seketika langsung bersender di tembok dan menangisi viny

“kamu berbuat begitu demi aku nyi? Sedangkan aku tidak pernah memperdulikanku dan hanya memperdulikan noella, maafkan aku nyi maafkan sahabatmu ini yg hanya menghampirimu ketika hati ini sedang gersang dan terima kasih untuk darahmu” kata batin ku sambil melihat viny yang sedang terbaring lemas dan tidak sadarkan diri

Ketika viny sadar viny membuka mata dan langsung bertanya
“hai kev, apa kabar bagaimana keadaaanmu?” sambil memberikan senyuman manisnya itu untuk ku, aku pun hanya tersenyum dan menangis melihat viny masih tetap memperdulikan diriku walaupun kondisinya seperti itu, terima kasih ratu vienny fitrilya kaulah sahabatku.



Tamat

Rabu, 19 Maret 2014

Keep Holding On Shania (Inspired By Shania Junianatha)


                                          





                     " Fanfict ini merupakan kelanjutan dari Fanfict 'Bawa Dia kesini Tuhan'"

Setelah kepergian Yuvi, aku pun berusaha melupakannya dan akhirnya aku mendapatkan seseorang yang bisa membuat hari-hariku seperti dulu lagi, Tetapi..Itu tidak lama



“Febrian Hendrik” ibu guru memanggil 
“iya bu”
“kamu lagi apa sama Shania? Perhatikan ibu sini!” bu guru dengan marahnya denganku
sedangkan aku hanya menjawab “iya bu maaf”
padahal saat itu aku sedang asik menganggu & menggoda Shania, Shania adalah teman sekelasku dan duduk di sebelahku tapi kami bukan semeja, Shania junianatha namanya
aku sangat sering menggoda Shania ketika jam pelajaran maupun istirahat dan Shania bahkan tidak marah karena dia sudah terbiasa dengan tingkahku dengannya walaupun awalnya Shania agak sempat kesal hehe.
Suatu hari ketika pulang sekolah aku dan temanku: arif dan rifky pulang sekolah dan melihat Shania & Beby bersama di jalan
“eh hen liat tuh Shania sma Beby” kata arif seorang temanku
“kita antar yok kesian mereka bro”sahut rifky
“ gue anter  Shania ye” balasku kepada mereka
“ oke gue Beby!” jawab arif dengan semangatnya
“lah gue sama siapa? lu tega amat bedua -_-“ sahut rifky
aku dan arif pun mendatangi Shania & Beby dan tidak menghiraukan rifky,
“shantik pulang bareng yuk gue anterin gih” rayuku ke Shania
“eh hen kamu ngapain kesini? Gombal terus ya aduh, hmm gimana ya”
“mau dong mau ya pliss”
“terus klo aku ikut, Beby gimana?” jawab Shania
“tenang ada arif stand by shan yuk gih” ajakku langsung ke Shania
“iya hen”
Shania pun aku bonceng dan arif bersama Beby sedangkan rifky lebih memilih duluan pergi karena tidak di hiraukan oleh aku dan rifky, banyak kami bicarakan ketika di jalan sebenarnya aku lah yg banyak ngomong dari Shania
kami pun sampai di rumah Shania dan meminta nomor hp Shania agar bisa berangkat dan pulang bareng modusku padanya haha
setelah beberapa bulan Beby dan arif jadian begitupun aku dan Shania.
“eh lu berdua sombong banget!” rifky yang menepuk pundak aku dan arif yang sedang makan dengan Shania dan Beby waktu itu
“ eh jomblo datang rif sana husst haha” jawabku yang meledek rifky, Shania dan Beby tertawa
“hehe jangan gitu dong gitu2 temanmu hen. Gabung sini ky” ajak Beby
kami pun makan bersama di kantin
Secara kami di beri tugas kelompok dan ibu guru membacakan siapa2 saja anggota kelompok masing2
ketika giliran kelompokku ibu guru pun membacakan siapa saja anggota kelompokku
“kelompok 8 di ketuai oleh hendrik, anggotanya adalah arif,rifky,shania dan Beby,”
setelah pembagian  kelompok kami pun berkumpul dan bersepakat mengerjakannya di rumah shania karena rumahnya lumayan besar tetapi aku melihat sesuatu yang berbeda dari Shania wajahnya tampak sedih dan berkaca, aku ingin bertanya kepadanya tetapi aku tidak dapat karena dia selalu berusaha menghindar dariku. Hari demi hari Shania semakin berbeda dari yang aku kenal dulu bahkan dia tidak seceria dulu padahal ketika aku merayunya di kelas dulu dia selalu memberikan senyuman kecil manisnya padaku.
pada saat kami kerja kelompok di rumah Shania aku,rifky,arif sedang sibuk mencari bahan persentasi kami sedangkan Shania dan Beby berada di halaman belakang rumah Shania mengobrol, di kejauhan aku hanya melihat wajah Shania yang tampak sangat sedih dan aku lihat juga yuvi bersamanya aku ingin kesana tetapi takut menganggu mereka, akhirnya aku urungkan niatku.
“mereka ngapain sih berdua kok malah nyantai kita yang kerja” keluh arif
“iya rif bener banget rif” sahut rifky
tiba-tiba Beby datang dan berkata: “ eh kalian kok ngeluh itukan emang tugas kalian cowo2 huuu”
“iya iya deh” jawab mereka dengan muka datar dan aku hanya tertawa
Hari H tugas kelompok kami pun tiba

“kelompok 8 selanjutnya” ibu guru berkata
kami pun maju tetapi Shania hanya duduk
“eh shan kok diam disitu sih? Ayo maju” Tanya arif
“ dia lagi sakit rif biarin kita aja yang maju” sahut Beby pada arif
kami pun persentasi tanpa Shania ketika selesai aku pun bertanya keadaan Shania kepadanya
“ Shantik kenapa? Sakit apa?” tanyaku dengan lembut
“gapapa kok sayang pusing aja tadi tapi ini engga lagi” jawab Shania
“yaudah deh cepat sembuh ya sayang”
“yah dia malah sayang2an di sekolah ini sekolah woy” sahut rifky
“ kenapa sih lu jomblo ngenes haha” ejekku
“kamfret lu hen” Shania pun tertawa
“ hehe kekantin yuk guys” ajak Beby
“ayok!” kami serentak
Sudah hampir kenaikan kelas XI kami berlima masih sering berkumpul bersama. walaupun arif sudah tidak bersama dengan Beby lagi tetapi mereka tetap berteman baik sedangkan aku masih mempertahankan hubungan dengan Shania. Tidak terasa kami sudah menjalin hubungan hampir 1 tahun, demi merayakan hubungan kami aku pun membelikan Shania kado yang aku selipkan kejutan bagi dirinya.   Ketika sampai di depan rumah Shania aku melihat Beby yang tampaknya habis menangis
“eh Beb, km ngapain hbs dari rumah Shania? km habis nangis?” tanyaku
“ gapapa kok hen sudah ya aku harus pulang nih” sambil langsung berlari dengan menutupi wajahnya yang tampak Beby sedang menangis.
Aku pun ke rumah Shania
“ ada apa tuan?” salah seorang pembantu Shania
“ Shania nya ada mbak?”
“ada mas bentar ya”
aku pun menunggu Shania walaupun hampir 15 menit aku menunggunya tiba-tiba Shania keluar dengan berpenampilan cantik dengan memakai sebuah gaun warna merah
aku pun terpana dan seketika berkata:
“s..sayang kamu cantik banget”
“ini hari jadi kita kan hendrik jadi harus special” Shania
aku pun memberi kado ku ke Shania dan mengucapkan “selamat hari jadi kita ke 1 tahun sayang” sambil mencium kening pacarku itu

beberapa hari kemudian aku mendengar Shania sedang sakit dan tidak masuk sekolah, “pantes saja dia gak ada balas sms ku ternyata dia sakit tapi… separah itukah sakitnya sampai ga bisa balas smsku?” kataku dalam hati, sepulang sekolah aku mendatangi rumah Shania dan hanya ada pembantunya di situ dan berkata bahwa Shania sedang berada di singapura berobat, aku pun bertanya sakit apa yang diderita Shania tetapi pembantu Shania tsb tidak memberitahukannya.

berbulan-bulan Shania masih belum sekolah, aku pun bertanya kepada beby dimana keberadaan Shania
“Beb, Shania dimana sih? Dia ga ada kabar”
“gatau juga hen, mungkin masih sakit” jawab Beby yg terlihat berbohong padaku

aku pun tidak seperti dulu lagi semenjak kepergian Shania, arif,rifky,Beby pun berusaha menghiburku tetapi itu tidak sama sekali membuatku tenang pikiranku hanya Shania dan Shania
keesokan harinya Beby pun mendatangi diriku dan mengajak ke sebuah taman

“hendrik” Beby yang tampak sangat sedih
“iya Beb kenapa?” jawabku penasaran
“ini tentang Shania hen, dia sudah pulang tetapi dia malu ketemu kamu dia malu nunjukkin bagaimana penampilannya”
“syukurlah dia sudah pulang Beb, apa maksudmu? Aku ga ngerti”
“udah nanti lebih baik kita kerumah Shania bareng arif,rifky”
“iya deh Beb”
kami pun ke rumah Shania, aku melihat Shania terbaring di kamarnya dengan kurus dan lemah
“sayang kamu kok bisa sampe kaya gini? Kamu sakit apa?” tanyaku dengan cemas
“aduh hendrik pelan2 dong kalo ngomong, jadi gini aku mau certain sebenarnya aku ke kalian” seketika Shania berderai air mata
kami bertiga tidak tau apa yg sebenarnya terjadi sementara Beby tampaknya sudah tau

seketika Shania menarik rambutnya dan rambutnya terlepas
aku,rifky,arif pun sontak terkejut melihat Shania “ss..ayang” “ sh.a..nia” dan tampak Beby sangat terpukul

“iya, aku pake wig selama ini kalian ga tau kan? Sayang maaf selama ini kamu mencintai seorang wanita yang tidak mempunyai rambut” jelas Shania

“sayang kamu sakit apa sampe kaya gitu? Jelasin syg”
“aku sakit kanker otak hendrik jadi aku harus di botak”
sontak suasana menjadi sedih dan berderai air mata, Beby pun menjelaskan sejak kapan penyakit Shania ini ada
sambil menangis “jadi gini.. Shania udah sakit gini sejak dulu sejak kita kelas 1, dan saat itu juga dia selalu memakai rambut palsu untuk menutupi kebotakannya itu”
kami pun sangat terpukul mendengar itu, apalagi aku tetapi aku sangat menyayangi Shania walaupun keadaannya seperti itu, aku berkomitmen untuk tetap bersama Shania apapun yang terjadi dan aku pernah berjanji itu dengan Shania..
 Hari demi hari di lewati kami : Beby,rifky,arif selalu memberi semangat Shania agar tetap kuat menghadapi hari demi hari

“Shania” duduk di sebelah Shania sambil menaruh kepala Shania di bahuku
“iya hendrik”Shania pun sedikit mengeluarkan air mata
“jangan nangis dong cantik” aku pun menghapus air mata Shania di pipinya dank u tatap wajahnya
dan berkata : “ tenang aku akan tetap di sampingmu kok dan gak akan pernah pergi tapi kamu harus janji ya, kamu harus kuat shan jangan kalah sama penyakitmu, keep holding on Shania .”
“iya sayang!, makasih buat segalanya ya ” jawab Shania sambil memelukku
“mending kita keluar biarkan mereka berdua” kata beby



-          Setelah itu kami tetap bersekolah terkecuali Shania karena dia masih harus menjalani beberapa terapi untuk penyakitnya.. aku sebenarnya sudah tau bahwa pada akhirnya penyakit shania tidak bisa di sembuhkan dan pasti akan kehilangan Shania suatu saat nanti, tetapi aku tidak menyerah begitu saja, aku akan tetap memberi semangat shania sampai akhir hayatnya. Keep holding on Shania I Love you -